Selasa, 03 Maret 2015

fan fiction saint seiya : the next generations eps 2




Fan Fiction
Saint Seiya : The Next Generation




Eps 2 : Phoenix Reborn

          Sesampai di desa, Baron melihat ledakan yang disebabkan oleh benturan antara pukulan Sarcarus dan Dragon shield. Ia masih belum tahu pasti apa yang terjadi. Yang ia tahu hanya kekacauan pasti sedang terjadi di desa Morch. Ia segera berlari menuju alun – alun desa. “ledakan tadi dan cosmo ini. Apa yang sedang terjadi?”. Baron terus bertanya - tanya apa yang sedang terjadi. Namun ia tidak dapat mengetahui jawbannya sebelum tiba di tempat ledakan terjadi.

          Sementara itu di alun – alun desa, Kiki dan Sarcarus masih bertarung. “duuuaaaaaarrrrr”. Ledakan yang sangat dahsyat telah terjadi sebagai akibat dari benturan antara tinju Kiki dan Sarcarus. Kali ini ledakan itu hampir menghancurkan seluruh desa. Para penduduk desa terpental jauh. Ledakan ini banyak memakan korban. “kau takkan mampu menahan lebih lama lagi, Sarcarus. Rozan shoryu ha jauh lebih keras daripada tamengku ini”. Kiki berbicara penuh percaya diri. Semua orang tahu bahwa tidak ada yang mampu menahan serangan Rozan Shoryu Ha. “huhuhu. Kau terlalu percaya diri, Dragon. Seranganmu tak ada apa – apanya dimataku. HYAAAAAAAHHHH”. Sarcarus melancarkan serangan dengan membakar cosmonya. Sepertinya ia tak segan untuk membunuh Kiki. Tinju Shoryu Ha tiba – tiba membeku. Kiki tak menyangka Sarcarus dapat membekukan serangannya. Ia mulai terdesak, ia masih sempat melihat ke belakang ternyata Ren masih berdiri di belakangnya. “KIKI JANGAN MAU KALAH”. Ren mencoba menyemangati kiki, namun terlambat lengan kanan Kiki telah membeku. Dengan sisa tenaganya ia menahan serangan Sarcarus dengan perisainya. Namun hal itu sia – sia. Pukulan Sarcarus terlalu kuat untuk perisainya. Kiki terpaksa menerima serangan itu. Ia dan Ren terkena pukulan Sarcarus dengan telak. Mereka terpental jauh ke belakang.

          Sarcarus berdiri menatap kiki, ia sudah tidak merasakan cosmo dari tubuh Kiki. “hahahaha. Itulah akibatnya kalau kau berani menantang Dark Saint”. Sarcarus berbalik meninggalkan Kiki dan Ren yang terkapar lemah. Baru beberapa langkah ia berjalan tiba – tiba ia berhenti. “hah? Cosmo ini”. Sarcarus merasakan cosmo yang sangat kuat. Yang ia tahu ia telah mengalahkan Kiki sang Saint Dragon. Sekilas ia menyangka apakah ini cosmo kiki. Ia berbalik untuk melihat apa yang terjadi. Sarcarus tidak menyangka bahwa cosmo ini bukan dari tubuh Kiki, namun berasal dari tubuh Ren.

          “Kau tidak dapat dimaafkan. Desa ini, dan penduduk yang tidak bersalah menjadi korban”. Ren tidak dapat membendung kemarahannnya. Ia tidak menyadari tubuhnya telah membakar cosmo yang terpendam di dalam dirinya. “Mereka hanya ingin hidup damai”. Ren berbicara sambil mencoba membangkitkan tubuhnya yang telah lemah akibat pukulan Sarcarus. Sarcaruspun menjadi geram. “cih.. cosmo ini sekuat cosmo para Gold Saint”. Sarcarus berbicara dengan dirinya sendiri. Ia tak menyangka bahwa seorang anak desa seperti Ren mampu membakar cosmo sekuat para penjaga rumah zodiak Gold Saint. “namamu Ren kan? Dengar.. para penduduk desa ini adalah orang – orang lemah yang tidak akan mendapatkan tempat di dunia ini. Aku hanya memberikan kedamaian berupa kematian. Bukankah itu lebih baik.... Hanya orang – orang kuat yang memiliki tempat di dunia ini. Huhuhu”. Ren semakin marah mendengar apa yang dikatakan Sarcarus. Cosmonya semakin kuat. Dengan susah payah ia memasang kuda – kuda lalu mengangkat tangannya. Ia tak menyadari bahwa kedua tangannya tiba – tiba menggambar sebuah rasi bintang. Cosmo yang semakin membara dan rasi bintang yang digambarkan oleh Ren membuat Sarcarus semakin terperangah. “rasi bintang ini.. jangan – jangan dia?”. Sarcarus mencoba menduga – duga apa yang dilakukan oleh Ren. Namun sebelum sempat Sarcarus mendapat jawaban atas pertanyaan yang ada dikepalanya, tiba – tiba sebuah pukulan bersarang di pipi kanannya. “BUAAAKKKK”. Sarcarus terkejut begitu juga dengan Ren. Ia bahkan belum sempat menyelesaikan rasi bintangnya, tiba – tiba sebuah pukulan sudah mengenai wajah Sarcarus dengan telak.

          Aksi Ren terhenti. matanya kemudian tertuju kepada si pemilik pukulan. “darimana kau mendapatkan cosmo itu, Ren?”. Ternyata pemilik pukulan itu adalah Baron. Ia bertanya kepada Ren lalu tersenyum. “Baron?”. Ren terkejut. Ia pikir Baron sedang berada di gunung Pompeii. “yoo”. Baron menjawab Ren. Ia lalu melihat ke arah Sarcarus. “Jadi ada Dark Saint yang berani membakar cosmonya di desa ini”. Baron lalu berjalan kearah Sarcarus lalu bertanya. “apa kau mau membangunkan phoenix yang tertidur di gunung itu”. Sebenarnya apa yang dikatakan Baron adalah sebuah bualan. Ia sendiri belum pernah melihat Phoenix selama tinggal di gunung pompeii. Ia mencoba mengancam Sarcarus dengan mitos desanya untuk menyelamatkan desa itu. Sarcarus lalu berdiri. “huhuhu. Kau ingin mengancamku dengan mitos? Hahahahaha”. Ia tertawa terbahak – bahak. “Kau tahu? Tuan Hades telah menyegel para Saint dan membunuh Phoenix Ikki. Hahahahha”. Ia terus menertawakan Baron karena ancamannya. “Phoenix akan terlahir kembali setiap ia bertemu ajalnya”. Tiba – tiba seorang lelaki berkata demikian. Si pemilik suara itu sudah berada di belakang Baron. Baron lalu menengok ke belakang. Ternyata dia adalah gurunya. “gu.. guru. Kau juga turun gunung?”. Sang guru lalu menepuk bahu Baron sambil berkata. “menjauhlah. Kau tidak akan mau menjadi korban dari kebangkitan Phoenix”. Baron terkejut mendengar perkataan gurunya. Ia tidak mengerti apa maksud dari perkataan itu. “Baron, cepat menjauh” sang guru kembali mengingatkan Baron. Ia lalu berlari ke arah Ren dan Kiki untuk mengangkat tubuh Kiki agar menjauh juga. Setelah ia dan Ren menaruh tubuh Kiki ditempat yang ia kira aman, matanya kembali menatap gurunya. Ia melihat gurunya yang masih berdiri menatapnya. Setelah sang guru merasa Baron telah berada di tempat yang aman ia lalu bertanya kepada Sarcarus. “Crystal Sarcarus, apa yang membuatmu berpikir kau dapat seenaknya saja membakar cosmo di tempat ini?”. Sarcarus merasa kesal dengan pertanyaan konyol itu. “Cih. Kau tau apa orangtua?”. Lelaki itu sempat terkejut karena Sarcarus tidak mengenalinya. “Rupanya tubuh tua ini membuat kau tidak menyadari siapa aku ya? Baiklah.. bagaimana dengan ini?”. Tiba – tiba dari tubuh laki – laki itu memancar cosmo yang sangat kuat. Sarcaruspun terkejut karena ia sangat mengenali cosmo ini. “Kau.. mungkinkah?” Sarcarus bertanya kepada lelaki itu. “TIDAK MUNGKIN.. KAU SEHARUSNYA SUDAH MATI”. Sarcaruspun meninggikan nada suaranya. Ia menjadi sangat kesal. Ia merasa seharusnyadahulu  ia sudah pernah membekukan cosmo ini dengan esnya yang abadi. Selama ini ia selalu menyombongkan diri karena esnya telah memadamkan api dari orang ini. Sarcarus dengan cepat memasang kuda – kudanya.. ia bermaksud mengeluarkan tehnik Diamond Dustnya. Namun ia terlambat. Secepat kilat lelaki tua itu sudah lebih dulu melancarkan serangannya dan berteriak. “HOO GENMA KEEENNNN”. Seekor Phoenix menyertai pukulan dari lelaki tua itu dan menghantam kepala Sarcarus. Tiba – tiba tatapan Sarcarus menjadi kosong. Ia terjatuh dan bertumpu dengan lututnya. Tubuhnya tak lagi mampu ia gerakan. Jiwa dan semangatnya telah dihancurkan.
          Beberapa meter darisana, Baronpun terkejut. Ia tidak pernah menyangka bahwa gurunya adalah sang legenda Phoenix Ikki. “Guru... kau”. Perasaannya bercampur baur. Ia tidak pernah menyangka bahwa gurunya yang humorist adalah salah satu dari Saint legendaris, Phoenix Ikki yang terkenal sangat mematikan dan dapat menghancurkan mental musuh – musuhnya dengan satu serangan.


***


Athena, Yunani
       Sanctuary, tempat berdirinya kuil Athena. Dahulu tempat ini sangat indah. Kuil – kuil megah zodiak yang berdiri di sekitar kuil Athena kini telah dipenuhi cosmo – cosmo mematikan. Baunyapun menjadi busuk karena terlalu banyak Dark Saint yang membunuh para penduduk dengan kejam. Langit yang dahulu selalu terlihat indah dan cerah kini dipenuhi awan mendung yang abadi. Ya.. Hades telah merubah tempat ini menjadi terlihat seperti neraka. Posisi Paus terdahulu sebagai pemimpin tempat ini yang dikenal sangat adil dan pemurah kini telah digantikan oleh seorang Paus utusan neraka.

          Gorgon Saint, Medusa tengah duduk di kursi tahta paus. Ia dekelilingi oleh patung – patung batu yang terbuat dari tubuh para Gold Saint sebagai hiasan di istananya. Dulu medusa adalah seorang gadis cantik penjaga kuil Athena. Namun skandalnya dengan poseidon membuat Athena marah dan mencabut kecantikannya dengan memberikan mata yang dapat mengubah manusia menjadi batu setelah menatapnya. Ia menjadi wanita yang mengerikan. Rambutnya adalah ular – ular berbisa yang mematikan. Dahulu ia pernah dikalahkan oleh perseus namun sekarang Hades membangkitkannya dari kematian dan menjadikannya pemimpin Sanctuary. Hades menutup mata medusa sehingga tak ada seseorangpun yang terkena kutukannya. Medusa boleh membuka matanya hanya ketika Hades mengizinkan.

          “Yang mulia”. Seorang Dark Saint menyapa medusa. Saat itu Medusa sedang meminum anggur dengan sebuah cawan emasnya. Setelah ia memberikan cawan emas itu kepada budaknya ia menjawab sang Dark Saint yang datang menghadap itu. “Kabar apa yang akan kau katakan, jaramos”. Jaramos adalah tangan kanan Medusa. Ia mampu merubah dirinya menjadi siapapun dan mampu mengendalikan cosmonya sesuai kehendaknya. Ia bahkan mampu menyamar menjadi Medusa saat Medusa sedang tidak berada di kursi tahtanya. “Aku takut kabar ini adalah kabar buruk, yang mulia”. Jaramos berkata sambil menundukan wajahnya. “Katakan, Jaramos”. Medusa menyuruh Jaramos dengan penuh keangkuhannya. Ia menegakan tubuhnya dihadapan Jaramos yang masih berlutut sambil menundukan wajahnya. “Cosmo dari Crystal Sarcarus telah menghilang di desa Morch. Sepertinya ramalan tentang para Saint Athena yang baru telah nyata, yang mulia”. Medusa berdiri dari kursinya, ia perlahan menuruni tangga mendekati Jaramos. “Siapa yang membunuh Sarcarus?”. Medusa bertanya kepada Jaramos. “seorang Saint Athena Phoenix Ikki telah membakar cosmonya di desa itu sesaat sebelum saya tidak dapat merasakan cosmo Sarcarus”. Medusa sedikit tercengang mendengar jawaban Jaramos. “huhuhu. Sepertinya akan sedikit menyenangkan. Aku juga telah merasakan kehadiran cosmo Dragon.. hahahaha”. Jaramos heran melihat Medusa yang malah tertawa bukan khawatir dengan keadaan yang bisa mengganggu tahtanya. “Jaramos, pergilah membawa tubuh para Saint yang kita segel ke hadapan Hades”. Aku akan menunggu kedatangan Athena disini untuk membalas dendam”.

Minggu, 01 Maret 2015

fan fiction saint seiya : the next generations eps 1



Fan Fiction
Saint Seiya : The Next Generation

Eps 1 :Legendary Dragon Saint

Sudah hampir 30 tahun dari kebangkitan Hades yang menyegel para Saint legendaris. Athenapun menghilang untuk menyelamatkan zirah pegasus dan phoenix, agar tidak dikuasai Hades dan para dark saint. Hades bangkit dengan kekuatan yang jauh lebih besar. Sanctuary kini berada dibawah kepemimpinannya. Banyak rakyat yang tertindas, mereka kehilangan harapannya dan hidup dalam kemiskinan sejak Seiya dkk dikalahkan oleh Hades dan para dark saint.

Seorang pemuda berjalan membawa beberapa belanjaan, ia menuju tempat tinggalnya di gunung pompei. Sejak gunung ini meletus tidak ada yang berani mendekatinya kecuali ia dan gurunya yang memang tinggal di puncak gunung tersebut. Orang – orang yang tinggal di morch ( sebuah desa di kaki gunung tersebut ) sering bercerita tentang legenda hantu seorang Saint yang telah mati saat perang besar melawan Hades, hantu itu bernama Phoenix Ikki. Mereka bilang Ikki akan menghancurkan jiwa orang yang berani mendekati gunung Pompei dengan jurus andalannya “shou genma ken”.

“Ah kau sudah kembali, Baron”. seorang pria tua berbicara kepadanya. Pemuda itu tersenyum. “iya guru. Ini belanjaan yang kau minta”. Baron memberikan barang belanjaannya kepada gurunya. “daging sapi, bawang merah dan putih, santan dll. Bagus Baron hari ini kita bisa makan rendang kesukaanmu. Hahahaha” Baron hanya tersenyum lalu terdiam. Ia masih memikirkan apa yang ia dengar di pasar. Setiap pergi ke desa ia selalu mendengar orang – orang memperbincangkan tentang Pegasus Seiya atau Phoenix Ikki. Ia hanya termenung ketika gurunya melihat – lihat barang belanjaannya. Sang guru melihat Baron. Ia tersenyum dan berkata “apa yang kau pikirkan baron?”. Baron terkesiap memandang gurunya “ah tidak guru aku hanya bertanya – tanya apa kau tahu tentang Pegasus Seiya dan Phoenix Ikki?”. “hahaha. Setiap kau pulang dari desa kau selalu bertanya tentang mereka”. Baron tertunduk. Lalu ia kembali bertanya kepada gurunya. “mereka selalu membicarakan tentang kedua orang itu. Bahkan mereka bilang hantu Ikki bersemayam di gunung ini, apakah itu benar, guru?” Baron mendekati gurunya lalu melanjutkan omongannya. “jika itu benar mengapa aku tidak pernah bertemu dengan siapapun selain guru?”. Gurunya duduk di sebuah batang pohon yang telah tumbang. Ia menaruh belanjaan di sisi kanannya lalu terdiam. “guru apakah kau tahu sesuatu?” baron kembali melontarkan pertanyaan yang membuat gurunya tersenyum. “Seiya dan Ikki adalah Saint legendaris yang melindungi Athena, tidak hanya mereka. Dragon Shiryu, Cygnus Hyoga, dan Andromeda Shun mereka semua melindungi Athena dan Sanctuary dengan segenap jiwa dan raga mereka. Awalnya mereka berhasil mengalahkan Ares sang dewa perang dan Hades sang penguasa dunia orang – orang mati. Namun beberapa tahun kemudian para pengikut Hades membangkitkan Hades dari kematiannya......

“Ikki, kau mau kemana?”. Ikki menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Seiya. Ia menatapnya lalu berkata “aku akan membebaskan shun”. Ikki berniat menyelamatkan Shun dan para Saint yang lain dari Hades yang telah berhasil menyegel Shiryu, Hyouga dan shun. Namun Hades tidak pernah mendapatkan zirah mereka karena sebelum mereka menghadapi Hades mereka telah menyegel zirah mereka di tempat mereka mendapatkannya. Kecuali Shun yang menyegel zirah Andromeda di Athena Yunani tempat Seiya mendapatkan zirah pegasus. “Seiya, semua saint yang ada di dunia ini telah dikalahkan oleh Hades. Sekarang hanya tinggal kau dan aku. Tapi aku telah bersumpah untuk selalu melindungi adikku shun apapun yang terjadi. kau jangan mati seenaknya. Hanya kau harapan sanctuary untuk melindungi Athena. Oleh karena itu..”. Ikki mendekati seiya lalu memukul perutnya. “aku mohon jagalah Athena” Seiya terjatuh. “Ikki, kau....”. Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya Seiyapun tak sadarkan diri.

“ia pingsan dengan melihat kepergian Ikki bersama zirah Phoenix”. Baronpun tertunduk dan kembali bertanya. “lalu bagaimana nasib Ikki? Orang – orang desa bilang ia telah mati dan bersemayam di gunung ini”. Sang guru berdiri dan mengambil kembali barang belanjaan tadi. “Phoenix adalah hewan yang tidak pernah mati. Ia akan terlahir kembali setelah kematiannya. Kau akan segera bertemu dengan phoenix” sang guru pergi meninggalkan Baron untuk memasak di dapur. Dalam hatinya ia berkata “aku merasakan cosmo yang membara di dalam dirimu Baron. mungkinkah kau pemuda yang ada di dalam ramalan? Apakah kau termasuk salah satu pemuda yang akan membangkitkan semua zirah dari para Saint legendaris termasuk Pegasus dan Phoenix?”.


***

Alun – Alun desa Morch
“oh Athena.. engkau pergi membawa para Saint dan tinggalah Hades sang pembawa kesengsaraan bersama kami”. Seorang penyair terlihat melantunkan syairnya diiringi irama lute. Syair yang berisi keluh kesah tentang kekuasaan Hades yang didapatkan melalui pengorbanan darah para Saint yang setia melindungi Athena. “oohh Athena dimanakah kau kini? Apakah seorang dewi perang sepertimu.. WWWWOOOAAAAAAAAAAAA”. Ia berteriak kaget ketika matanya mendapati seorang pemuda dengan zirah Dragon. “HA... HA... HANTUUUUUUUUUUUU.. HANTU SHIRYUUUU”. Mendengar teriakan sang penyair para penduduk desa segera melihat  ke arahnya. Mereka terperangah ketika melihat apa yang dilihat oleh sang penyair tersebut. “WAAAA... HANTUUU SHIRYU”. Suasana di Alun – alun desa tersebut yang awalnya tenang berubah menjadi riuh, Orang – orang menjadi panik.

“Woi.. woi aku bukan shiryu”. Pemuda itu berusaha menenangkan para penduduk desa namun mereka tidak mendengarkan apa kata pemuda itu. “AKUUUU BUKAANNN SHIRYUUU”. Pemuda itu berteriak membuat para penduduk desa seketika hening dan menatap pemuda itu. “sepertinya ia memang bukan Shiryu, lihat rambutnya ga gondrong” kata seorang bapak – bapak penjual buah. “memangnya Shiryu tidak boleh potong rambut?”. Penjual mainan menimpali bapak – bapak penjual buah itu. “selain itu tubuhnya sedikit lebih pendek dari Shiryu”. Seorang penduduk desa menimpalinya lagi. Ia lalu mendekat kearah pemuda berzirah Dragon itu. “Siapa kau? Kenapa kau menggunakan zirah Dragon?”. Pemuda itu menatap orang yang bertanya kepadanya. Ia memegang kepalanya sambil tersenyum lebar menunjukan gigi putihnya. “aku bukan siapa – siapa. Aku menggunakan zirah ini...”. Pemuda itu terdiam sambil memikirkan alasan kenapa ia menggunakan zirah Dragon. “ah aku sedang bermain costplay. Hehehe”. Dia asal menjawab sambil mengacungkan jari telunjuknya keatas dan tertawa. Para penduduk desa lesu karena kecewa mendengar jawaban pemuda dragon itu. “hahaha.. ternyata dia sedang bermain costplay”. Kata seorang pemuda yang tiba – tiba muncul dari kerumunan orang banyak. Pemuda itu tampak lebih tinggi dibandingkan si Dragon. Ia terlihat tidak berbahaya bagi para penduduk desa, namun si pemuda Dragon memandangnya berbeda. Mimik wajah pemuda Dragon itu seketika berubah. Ia berkata di dalam hatinya. “cosmo ini?? Aneh aku tidak mengetahui keberadaannya sampai ia menunjukan dirinya di hadapanku. Cosmonya sangat dingin hingga menusuk tulang. Apakah dia?”. Wajah pemuda Dragon itu berubah menjadi sangat dingin. Ia penasaran dengan pemuda yang baru saja muncul itu. “siapa kau? Cosmomu membuatku tidak nyaman” pemuda itu tertawa. “hahaha. Bagaimana mungkin anak costplay dapat merasakan cosmoku”. Ia menatap pemuda Dragon dengan tatapan seperti orang yang ingin membunuh. Tidak tapi seperti tatapan pemburu yang ingin segera memangsa mangsanya. Masih setengah tertawa pemuda itu melanjutkan kata – katanya. “bahkan penduduk desa ini tidak dapat merasakan cosmoku padahal setiap detik mereka dilindungi oleh cosmo Phoenix. Hahaha. Oh iya. Bukankah Phoenix itu orang yang ingin kau temui sampai kau mau datang jauh – jauh dari Jamir. Bukan begitu Dragon Kiki?”. Penduduk desa menjadi bertanya – tanya. Pemuda desa yang tadi mendekati sang Saint Dragon menatap kiki. “Benarkah itu? Jadi zirah Dragon yang kau pakai itu bukan mainan? Benarkah itu zirah legendaris yang dulu dipakai Shiryu”. Kiki menatap pemuda itu dan mengangguk. “Maaf aku telah berbohong”. Pemuda itu tersenyum. “yoossshh.. kalau begitu akan ada orang – orang berani yang akan melawan Hades. namamu Kiki kan?” kiki mengangguk. “Namaku ren. Aku berharap padamu. Lawanlah Hades. Aku juga akan berjuang bersamamu dengan menjaga desa ini” pemuda itu menepuk dadanya sendiri dengan kepalan tangannya. Ia tiba – tiba menjadi sangat bersemangat.

“xixixi”. Pemuda dengan cosmo jahat tersebut tertawa sinis karena kata – kata si pemuda desa tadi. “Sayang sekali aku harus menghancurkan impian polosmu itu. Kau tahu, sejak tuan Hades bangkit tidak ada seorang Saintpun yang mampu mengalahkannya. Bahkan sang dewi Athenapun kabur bersama Pegasus Seiya. Menyedihkan sekali kau masih berharap banyak kepada para Saint. Dan kau Dragon aku akan membekukanmu dengan es abadi. DARK CRYSTAAALLLL”. Kiki terperangah mendengar apa yang diucapkan. Ia tidak menyangka akan bertemu Dark Saint di Morch. Sepengetahuannya Hades mempunyai perjanjian dengan Phoenix bahwa para Saintnya tidak akan menginjakan kakinya di Morch. Kiki menjadi semakin bertanya – tanya karena yang ia temui adalah Dark Crystal. “mungkinkah ini zirah yang dahulu dipakai oleh guru hyouga di siberia?”. Seketika pemuda tadi menggunakan zirah crystal. Zirah itu sama persis seperti yang digunakan oleh Saint Crystal kecuali warnanya yang Hitam.

Padang pasir Morch tiba – tiba berubah membeku, gunung pompeipun berubah menjadi gunung es. Cosmo dari Dark Crystal begitu dingin dan kuat sehingga dapat membekukan Morch dan gunung Pompeii.

***

Baron yang sedang asyik tidur – tiduran di puncak gunung pompeii sambil menatap kota Morch tiba – tiba dikejutkan dengan cosmo yang sangat kuat ia terduduk, tangannya bertumpu pada tanah dan ia semakin terkejut ketika tangannya merasakan hawa sedingin es yang berasal dari tanah. Ia lalu melihat tanah tempat ia terduduk. “Tanahnya membeku?”. Ia kembali menatap kearah kota. “Dan cosmo ini. Jangan – jangan....”. Baron segera bangkit dari duduknya dan berlari kearah kota.

Di depan rumah kecil tempat Baron dan gurunya tinggal terlihat sang guru yang berdiri dan juga menatap kearah kota. “cosmo ini?”. Sang guru mengepalkan tangannya kuat – kuat. “Hades.. kau”. Ia geram karena seorang Dark Saint anak buah Hades melanggar perjanjian gencatan senjata antara desa Morch yang damai dengan Sanctuary yang saat ini merupakan pusat pemerintahan Hades. Iapun terpaksa turun gunung untuk melihat apa yang terjadi di desa.

***

“Kenapa Dragon? Apa kau takut menghadapiku? Xixixi”. Sang Saint Crystal begitu percaya diri dihadapan Kiki. “Dengar baik – baik Dragon, namaku sarcarus. Ingatlah nama itu DI NERAKAAAAAA”. Sarcarus tiba – tiba melancarkan pukulannya ke arah Kiki. Kiki yang melihat Ren sang pemuda desa yang berada diantara dia dan Sarcarus segera berlari. “AWAAAASSSS”. Dan “DUUUAAAAARRR”. Pukulan Sarcarus sampai pada sasarannya. Pukulan itu menyebabkan ledakan keras yang bercahaya menyilaukan. Tanah di desa Morchpun berguncang keras. Ren menutup matanya karena refleks untuk melindungi dirinya. Perlahan cahaya ledakan itu menghilang. Ia mulai membuka matanya. Ia kaget begitu melihat Kiki yang mampu menahan pukulan yang begitu kuat dari Sarcarus dengan Dragon Shieldnya. Tak hanya Ren, Sarcaruspun yang melihat itu kaget. Ia lalu meloncat dan tersenyum. “Lumayan juga. Kau mampu menahan pukulanku. Hahaha.” Sarcarus berbicara sambil tertawa. “ternyata benar rumor tentang Dragon Shield yang merupakan tameng terkuat di dunia.” Sarcarus kemudian memasang kuda – kuda dan merentangkan tangannya. Ia lalu mengayunkan tangan kanannya dari atas ke bawah dan dilanjutkan dengan tangan kirinya. Kiki yang melihat hal tersebut menjadi kaget. “tehnik ini? Jangan – jangan?”. Sarcarus kemudian tersenyum sinis melihat wajah kaget Kiki. “kita lihat apakah tamengmu mampu menahan yang satu ini.” Setelah berbicara seperti itu Sarcarus melanjutkan ritual tehniknya dengan memukul – mukulkan tinjunya keudara. Dari tangannya keluar serpihan – serpihan crystal es. Kiki yang mengetahui tehnik ini segera memasang kuda – kuda naganya. Rupanya ia tak bermaksud menahan serangan itu dengan tamengnya. Ia tahu bahwa tangan kirinya akan membeku jika ia menahan dengan tamengnya. Tiba – tiba Sarcarus berteriak “DIAMOND DUUUSSSSTTT” ( a.k.a debu – debu intan ). Ia menyatukan kedua tangannya untuk melancarkan pukulannya. Kiki yang juga sudah siap dengan serangannya berteriak dengan keras “ROZAN SHORYU HAAAA” ( a.k.a tinju naga air ). Kedua tehnik ini merupakan tinju – tinju legendaris dari dua Saint Athena yang bertarung bersama Pegasus Seiya. Tehnik ini menjadi serangan andalan Cygnus Hyouga dan Dragon Shiryu. Kedua tehnik yang dahulu saling melengkapi kini akan segera berbenturan, seolah keduanya telah melupakan persahabatannya di medan pertempuran bersama Seiya.


Bagaimanakah kelanjutannya? Nantikan di episode kedua

Saint Seiya : The Next Generation episode 2